Pelatihan kolaboratif hadirkan narasumber dari berbagai lembaga, dorong lahirnya pemimpin muda berintegritas.
SMA Negeri 3 Denpasar menggelar Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Siswa pada Rabu, 24 September 2025 hingga Sabtu, 27 September 2025, bertempat di Gedung Widyaka Budaya (workshop) SMAN 3 Denpasar. Kegiatan ini diikuti oleh para pengurus OSIS, ekstrakurikuler, dan klub periode 2025/2026.
Ketua Panitia, I Komang Mega Suparwan, S.Pd., mengatakan pelatihan tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena digelar secara kolaboratif antara OSIS, pembina ekstrakurikuler, dan klub. “Persiapannya mengalir begitu saja, mulai dari konsep acara, pemilihan narasumber, hingga penyusunan kegiatan yang tidak hanya berisi materi, tetapi juga studi kasus, team building, serta persembahyangan di Pura Jagatnatha,” ujarnya. Meski demikian, Mega Suparwan tidak menampik adanya kendala lantaran kegiatan berlangsung di tengah jadwal belajar mengajar. “Guru dan panitia harus membagi waktu, sehingga belum bisa maksimal. Tapi kami berharap ilmu selama empat hari ini bisa diimplementasikan demi kejayaan Trisma,” tambahnya.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya, Polda Bali, Dinas Sosial PPPA Provinsi Bali, Ombudsman Bali, Kementerian Keagamaan, wakil kepala sekolah, pembina OSIS serta pembina ekstrakurikuler.
Salah satu pemateri, I Desak Nyoman Seri Adnyani, S.E., M.Pd., membawakan materi tentang proposal dan perencanaan keuangan. Menurutnya, pemahaman soal keuangan sangat penting bagi pemimpin organisasi. “Organisasi tidak bisa berjalan tanpa dana. Dana yang digunakan berasal dari masyarakat dan pemerintah, sehingga pemimpin harus paham penggunaannya, alokasinya, dan pertanggungjawabannya,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang komunikatif. “Pemimpin yang baik adalah yang bisa merangkul semua anggota, mendengar masukan, dan menjadi teladan. Keberhasilan organisasi bukan hanya dari ketua, tapi dari sinergi semua elemen,” katanya. Desak Adnyani berharap seluruh peserta dapat menerapkan lima pilar khas Trisma serta menjunjung komunikasi yang baik dalam organisasi. “Banyak mendengar, menyimak, dan menyerap ide anggota akan membuat program berjalan lebih baik, dan akhirnya membawa nama Trisma semakin melambung,” pesannya.
Kegiatan diklat ditutup dengan persembahyangan bersama di Pura Jagatnatha, Denpasar, sebagai wujud rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan kegiatan. Acara penutupan juga ditandai dengan simbolis sekapur sirih dari Kepala Sekolah SMAN 3 Denpasar yang sekaligus meresmikan berakhirnya Diklat Kepemimpinan Siswa 2025.
Selama empat hari pelaksanaan, para peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan dari materi, tetapi juga pengalaman kebersamaan melalui kegiatan lapangan. Dengan semangat kebersamaan dan bekal yang diperoleh, Diklat Kepemimpinan Siswa diharapkan mampu melahirkan generasi pemimpin muda Trisma yang berintegritas, komunikatif, dan siap membawa organisasi sekolah menuju prestasi yang lebih tinggi. (Gan/Kss/Sin)

