OPSSH III mencapai puncaknya pada Minggu, 8 Maret 2015. Kegiatan diawali dengan pembagian kelas sesuai dengan kategori penelitian. Beberapa kelompok dari tiap-tiap kategori mendapat kesempatan untuk mempresentasikan hasil karyanya dihadapan dewan juri, sekaligus berpotensi menjadi pemenang.
Suasana hening menyelimuti ruangan-ruangan presentasi sejak pagi (8/3). Berbagai ekspresi yang memancarkan ketegangan menjadi pemandangan. Presentasi yang dilakukan peserta mengundang berbagai macam emosi, baik peserta maupun juri pada tiap ruangan. Presentasi penelitian yang dilakukan peserta merupakan tahap akhir dari lomba OPSSH III tahun ini.
Seusai sesi presentasi, sekitar pukul 16.00 peserta diajak melepas lelah dengan penayangan film. Canda tawa meledak memenuhi ruangan workshop SMAN 3 Denpasar. Itu beberapa persembahan spesial dari Madyapadma dan panitia mewarnai rangkaian acara OPSSH III Trisma. Acara diakhiri dengan pengumuman juara-juara di masing-masing bidang. OPSSH III juga memperebutkan piala bergilir walikota, yang kini berada dipihak SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar sebagai juara umum dalam OPSSH III tahun ini.
"Bersyukur sekali bisa menang. Awalnya Deg-degan. Sewaktu nama saya disebut saat presentasi rasanya senang bisa berpeluang." ungkap Utari Mustika. Berkat penelitiannya mengenai kehidupan anak perempuan tunggal dikeluarga Bali, siswi SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar ini berhasil meraih medali emas dalam bidang Humaniora. Utari juga berharap agar sekolah yang mengikuti OPSSH makin bergam kedepannya.
"Gak nyangka bakalan dapat juara, ini kali pertama saya ikut lomba seperti ini." ujar Desak Putu Wulansari, peraih medali emas dalam bidang Sains Terapan. Siswi asal SMPN 10 Denpasar ini mengaku sempat merasa kesulitan saat menjawab pertanyaan juri saat mempresentasikan penelitiannya.
Pengakuan serupa terlontar dari Anak Agung Istri Dina Wahyuni, peraih medali emas dalam bidang Sains Dasar. “Saya sempat kesulitan menjawab pertanyaan yang dilontarkan juri.” begitu kata siswi yang meneliti tentang keanekaragaman bentuk mikroskopis amilum ini.
Selain juara ditiap-tiap bidang, ada pula penghargaan khusus yang diberikan dalam lomba ini. "Saya masih banyak kurang. Syukur-syukur bisa dapat penghargaan." papar Ade Arya, siswa SMP Wisata Sanur yang mendapat piagam penghargaan peneliti harapan KIM bidang Inovator Muda. "Untuk para pemenang jangan senang dulu. Teruslah berkarya." pesan Ade kepada para pemenang. (lvs)