
Terik matahari belum menyengat kulit, terlihat segerombol orang tua siswa di SMAN 3 Denpasar mulai memadati sebuah gedung baru. Mereka mulai memancarkan seulas senyum. Ada apakah?
Trisma kembali membuat event bertema kreatifitas. Pada hari Jumat (12/12), siswa-siswi kelas X terlihat sibuk mempersiapkan kreasi barang bekas yang mereka buat. Kreasi barang bekas ini dipamerkan di dalam gedung baru yang terletak di sebelah selatan Padmasana. Berlangsung selama 2 haru hingga Sabtu (13/12), deretan kreatifitas barang bekas apik yang dipamerkan, mulai dari tempat lampu, lampion, lukisan hingga miniatur akuarium.
Salah satu siswa yang mengikuti pameran kreasi barang bekas, Mohammad Ridho Firdaus. Siswa kelas X IIS ini membuat lukisan dengan pipet dan bekas bungkus minuman sebagai hiasannya. Remaja berusia 15 tahun ini mengaku banyak hal yang harus dipersiapkan untuk mengikuti pameran ini dengan maksimal. “Mulai dari karya barang bekasnya sendiri, aku mesti memotong pipet dan membentuk tempat minumnya supaya berbentuk bunga. Belum lagi menatanya di meja dan tambahan barang-barang kreasi lain yang dibuat teman-temanku.” akunya. Firdaus mengaku bahwa ia mendapat banyak inspirasi berkat mengikuti pameran ini. “Banyak sih, manfaatnya. Setelah melihat-lihat karya kelas lain, aku jadi sadar kalau barang bekas juga bernilai ekonomis dan banyak bagusnya.”
Kadek Adiana Putra sebagai salah seorang guru di Trisma sekaligus panitia penyelenggara mengatakan, pameran ini bukan hanya berisi kreasi barang bekas, tapi juga penelitian dan foto-foto siswa yang berprestasi. “Pameran ini dibuat untuk mengapresiasi dan memberi penghargaan kepada siswa siswi yang berhasil mengharumkan nama Trisma di tingkat daerah maupun nasional.” tuturnya.
Pameran ini diadakan bersamaan dengan penyerahan raport semester I kepada orangtua siswa kelas X, XI, dan XII. Para orangtua murid dikumpulkan di gedung workshop dan diberi penjelasan mengenai persiapan UN tahun 2014/2015. Adiana berharap, dengan diadakan pameran kreasi barang bekas berdampingan dengan pembagian raport, eksplorasi dan prestasi peserta didik mampu ditingkatkan. “Ini juga sebagai ajang menambah ilmu untuk siswa maupun orangtua, bahwa limbah dapat dimanfaatkan sebagai barang rumah tangga maupun hiasan bernilai ekonomis.” (ima)

