Tim Madyapadma Journalistic Park – SMAN 3 Denpasar meraih nilai tertinggi kelima dari 252 tim dari berbagai negara di kompetisi penelitian tingkat internasional, Kuala Lumpur Engineering Science Fair (KLESF). Untuk itu tim Madyapadma mendapatkan medali Silver (perak).
KLESF (7–11 November 2024 di Sri Kembangan, Kuala Lumpur, Selangor, Malaysia) untuk kategori Secondary yang diikuti 252 tim ini hanya memperebutkan 2 medali emas, 10 perak dan 35 perunggu. Hal ini menyebabkan persaingan antar peserta cukup ketat. Hal itu diakui oleh tim Madyapadma Journalistic Park – SMAN 3 Denpasar. “Dari ujung booth sampe ke ujung lagi, hampir semua booth dari berbagai negara menampilkan penelitian siap dipasarkan,” ungkap I Dewa Ayu Anandhita Putri. Sementara penelitian Anandhita dan kawan-kawan masih dalam penelitian awal dan masih belum siap dipasarkan secara komersial.
Tim Madyapadma Journalistic Park – SMAN 3 Denpasar yang terdiri dari Ni Made Risa Paramitha, I Dewa Ayu Anandhita Putri, I Ketut Arijuna Aryawangsa. Mereka mempresentasikan penelitian berjudul Exploration of Potential Camodian Leaf Waste Extract as Bioavtur. “Penelitian Bioavtur kami dengan nama produk FRAVTUR adalah penelitian mengenai bio – avtur yang berbahan dasar dari frangipani leaf atau daun kamboja,” ujar Risa Paramitha. Penelitian ini berawal dari banyaknya daun kamboja yang terurai dan tidak terpakai. Hal itu memunculkan jiwa penelitian pada Tim Madyapadma untuk meneliti mengenai kandungan pada daun Kamboja.
“Kami menemukan bahwa kandungan pada daun kamboja memiliki karakteristik yang sama dengan kandungan pada avtur pesawat,” tambah Juna. Tak cukup sampai sana, Tim Madyapadma juga telah melewati setiap tahap pembuatan bioavtur dengan hasil kerja keras dan biaya pribadi. “Setelah kami berhasil menciptakan bioavtur ini, kami lanjut dengan melakukan pengujian,” tutur Risa. Tahap pengujian ini, dilakukan pada salah satu laboratorium di Bali berdasarkan Standar Nasional Indonesia dari avtur. Berdasarkan hasil pengujian, terdapat standar yang telah terpenuhi seperti freezing poin, viscocity, dan sulfur content. Standar yang mendekati yakni density dan dua standar yang belum terpenuhi yakni flash poin dan acid number. Maka, dengan 4 dari 6 Indikator yang telah sesuai Standar Nasional Indonesia untuk avtur, menjadi satu diantara alasan kesuksesan memperoleh medali silver oleh Tim Madyapadma pada kompetisi penelitian Kuala Lumpur Engineering Science Fair.
Keikutsertaan pada Kuala Lumpur Engineering Science Fair diikuti oleh 12 tim Indonesia dari Jakarta, Makassar, Surabaya, Jombang, dan Denpasar yakni Madyapadma Journalistic Park yang bekerja sama dengan pihak KRYA Global. Dengan kedua belas tim tersebut yang memperoleh gold, silver, bronze, hingga merit, Madyapadma Journalistic Park – SMAN 3 Denpasar memperoleh medali Silver. Perolehan prestasi ini tentunya tak luput dari dukungan pihak sekolah SMAN 3 Denpasar, keluarga besar Madyapadma, dan juga pihak yang telah terlibat pada penelitian ini. Selain Tim Madyapadma yang memperoleh silver, tim Indonesia lainnya memperoleh satu medali emas dan satu medali perunggu. (ita)