Bila hanya diintip dari gerbang, SMAN 3 Denpasar memang nampak sepi penghuni. Namun nyatanya, ada sekumpulan anak Madyapadma yang tengah berjuang dalam senyap
Hari ini, Rabu (29/12), hujan mengguyur Kota Denpasar sedari pagi. Hawa dingin menyeruak menusuk tulang. Menjadi momentum yang tepat untuk kembali meringkuk di balik hangatnya selimut. Namun tidak bagi anak-anak Madyapadma. Dinginnya udara pagi yang segar, memantapkan langkah mereka menuju almamater tercinta, SMA Negeri 3 Denpasar. Sebab selangkah lagi, Presslist Virtual 12 menduduki puncaknya.
Seperti biasa, pekarangan Trisma (SMAN 3 Denpasar –red) tak begitu ramai penghuni. Hanya diisi oleh beberapa anggota OSIS dan guru-guru yang bertugas. Namun kali ini, lebih dari 20 anak Madyapadma tampak turut meramaikan. Berlalu lalang dengan tugas masing-masing, mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan pada puncak Presslist Virtual 12, besok.
Sebelum bertugas, I Wayan Ananta Wijaya selaku Pembina Madyapadma membagi anggotanya ke dalam dua kelompok. Sebanyak 11 orang masuk dalam kelompok yang dapat membantu di ruang Pradnya Paramitha dan sisanya bertugas di luar ruang Pradnya Paramitha. Pembagian tersebut didasari atas hasil screening protokol kesehatan yang telah diisi oleh anggota pada hari sebelumnya.
Salah seorang anggota yang bertugas di ruang Pradnya Paramitha, Ni Luh Nitya Sawitri (16) mengaku bahwa persiapan h-1 Presslist 12 sangatlah berat, ada beberapa hal belum rampung dikerjakan. “Jadi hari ini di MP sibuk banget. Banyak banget yang belum dikerjain, khususnya di bidang film. Film-nya itu ada 15 video yang harus diedit, mulai dari video pembukaan, kilas balik Presslist, inkubator bisnis, (penerbitan) buku, dan awarding,” ungkap Nitya Sawitri dalam pesan suara, Rabu (29/12).
Nitya turut menambahkan, ke-15 video tersebut mesti dirampungkan hari ini agar gladi bersih dapat dilaksanakan. Memang, hingga pukul 6 sore ini, gladi bersih belum juga terlaksana. Cover dan beberapa bagian buku yang masih rumpang menjadi salah satu alasannya. “Kalau dari penerbitan buku, tadi sih masih buat cover buku dan melengkapi bagian-bagian bukunya. Ada yang diedit tulisannya, nambahin biodata, sama kata pengantar. Krodit deh pokoknya,” tutur Cokorda Istri Niti Laksmi Dewi (16), anggota lain yang turut membantu persiapan Presslist 12 hari ini.
Terbaginya anggota menjadi dua kelompok demi kesehatan bersama nampaknya turut menjadi kendala. Sang ketua panitia, Agung Sri Anindya Swari (17) masuk dalam jajaran bekerja di luar ruang Pradnya Paramitha. Alhasil, antara Anindya dan panitia lainnya sulit berkoordinasi satu sama lain. “Jadi pas koordinasi itu agak susah karena harus bolak balik,” keluh Niti Laksmi selaku jembatan koordinasi antara kedua kelompok.
Namun itulah Madyapadma, tetap memposisikan kesehatan bersama pada tingkatan puncak. Kroditnya situasi tak membuat Madyapadma lalai akan himbauan pemerintah. Tak ingin bila Presslist Virtual 12 menjadi penyumbang kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar. Para panitia berharap, persiapan Presslist Virtual 12 dapat terlaksana semaksimal mungkin meski dibatasi oleh protokol kesehatan. (cit/ekn)